Minyak: Ketidakpastiannya di Seputar Bagaimana Pasokan Minyak Berkembang Dalam Beberapa Bulan ke Depan – ING

Harga minyak turun kemarin dengan ICE Brent turun 1,35% dan menetap di bawah US$80/barel. Laporan soal potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan mendukung pergerakan ini. Ini adalah penurunan harian pertama sejak AS mengumumkan sanksi yang lebih ketat terhadap sektor energi Rusia. Masih belum jelas apa dampak dari sanksi ini terhadap aliran Minyak, catat Warren Patterson dan Ewa Manthey, analis komoditas di ING.

Harga Minyak Turun untuk Kemudian Menetap di Bawah US$80/barel

"Namun, para pembeli minyak Rusia telah mencari alternatif, jika sanksi ini ternyata mengganggu. Namun, dampak signifikannya kemungkinan akan berumur pendek karena Rusia akhirnya menemukan cara untuk menghindari sanksi terbaru ini. Ketidakpastian atas dampak tersebut berarti bahwa harga minyak kemungkinan akan lebih didukung daripada yang diprakirakan sebelumnya sepanjang kuartal pertama tahun ini."

"Harga minyak diperdagangkan lebih kuat dalam perdagangan pagi hari di Asia hari ini setelah data API menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diprakirakan selama minggu lalu. Persediaan minyak mentah AS turun 2,6 juta barel. Namun, di sinilah dukungan berakhir dalam rilis tersebut. Stok minyak mentah Cushing meningkat sebesar 600 ribu barel, meskipun persediaan masih secara historis rendah."

"EIA kemarin merilis Prospek Energi Jangka Pendek terbaru, di mana mereka sedikit menaikkan estimasi produksi minyak mentah AS untuk tahun 2025 dari 13,52 juta barel/hari menjadi 13,55 juta barel/hari, tumbuh sekitar 340 ribu barel/hari pada basis tahunan. EIA juga merilis prakiraan produksi pertama untuk tahun 2026 dan mengestimasi output minyak mentah AS tumbuh hanya 70 ribu barel/hari pada basis tahunan menjadi 13,62 juta barel/hari."